Begitu Juga Dengan Pembangunan, Harus Berkeadilan dan Memikirkan Nasib Rakyat

  

Foto : Dr. Ikhwaluddin Simatupang, SH, M.Hum, didampingi istri dan tim pemenangannya, usai pendaftaran di KPU Sumut. 


Medan  ||   Beranjak dari keprihatinan hidup dimasa kecil sebagai anak yatim, yang ditinggal oleh seorang ayah bernama, (Alm) Sori Muda Simatupang pada tahun 1980, saat usianya 8 tahun, yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas 2, Dr. Ikhwaluddin Simatupang, SH, M.Hum, bertekad maju ke Senayan melalui jalur Senat yakni melalui Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Sumatera Utara. 

Dalam tekadnya, Iwan, panggilan sehari harinya ingin sekali Hukum di negeri ini berkeadilan dan berkesejahteraan, agar nilai nilai atau esensi hukum itu tidak ada keberpihakan ataupun tajam kebawah dan tumpul keatas. 

"Motivasi kita agar peraturan perundang-undangan yang dibuat pemerintah, legislatif dan eksekutif, berpihak kepada rakyat yang berkeadilan. Kemudian sila  pembangunan Sumatera Utara sejalan juga dengan berkeadilan memikirkan nasib rakyat," tukas suami Eka Herawaty, SH, M.Kn itu, kepada wartawan di kantor KPU Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan No.32 Medan, usai mendaftarkan diri maju sebagai bakal calon DPD RI periode 2024-2029. 

Masa kecil yang terbilang suram dan miskin, mampu dipatahkan dan keluar dari kemiskinan itu melalui kerja keras, apa saja dikerjakan yang penting bisa makan dan sekolah karena tidak ingin memberatkan ibunya yang menjadi single parent pada saat ia masih kecil, yang duduk di kelas 2 SD, dalam membesarkannya untuk meraih mimpi-mimpi dan cita-citanya agar selanjutnya kedepan, gelar Profesor Hukum bisa diraih. 

Iwan kecil ini pun bertarung hidup untuk bisa sampai ke masa depan dengan tidak meninggalkan sekolah, yang hanya ditemani oleh seorang wanita paroh baya, (Alm) Hj. Achwani Tanjung. Wanita yang dipanggil oleh Ikhwaluddin ini, Ibu, ternyata mampu membawa putranya meraih yang masa depan dengan gelar Doktor yang disandangnya sekarang, sampai menutup usianya pada tahun 2022 kemaren. 

"Jangan jadikan kemiskinan itu suatu penghalang kita meraih apa yang kita inginkan, pacu dan semangati itu dengan kerja keras, sabar dan ikhlas menghadapinya, karena kerja  keras tidak pernah membohongi hasil," pungkas Ayah dari Ahmad dan Miftah ini sedikit memotivasi. 

Alumni S1, UMSU ini, dan S2, USU Beasiswa DIKTI (IPK 4.0), serta S3, Unsissula Semarang, pada saat pendaftarannya ke KPU Sumut maju sebagai bakal calon DPD RI, mengenakan pakaian putih bergaris/rilis merah dengan tulisan didada sebelah kiri, ANIS, yang juga dipertanyakan oleh awak media. 

"Oh, bukan, bukan Anies Baswedan, tulisan ini kan tidak ada e, nya, ANIS. Dan ANIS ini memiliki makna perhuruf tersendiri, dimana huruf, A, itu maknanya, Amanah dan N itu, Nasionalis, begitu juga dengan I, Intelektual serta S, Sederhana, seperti penampilan saya sekarang ini, cukup sederhana kan," ungkap mantan Mahasiswa Terbaik di Jurusannya, jurusan Hukum, mengakhiri keterangan persnya di ruang pers KPU Sumut lantai 2, Medan. 



[tsn bram]

Share on Google Plus

About GROUP MEDIA KOMPAS7

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 التعليقات:

Posting Komentar